Muhasabah diri......
Waktu berlalu begitu halus menipu
kita yang terlena, belum sempat berdzikir pagi tau-tau hari sudah menjelang
siang, belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi.
Rencana jam 9 mau shalat Dhuha,
tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar, teringin setiap pagi membaca 1 juz
Al-Qur'an, menambah hafalan satu hari satu ayat, itupun tak dilakukan
komitmen tidak akan melewatkan
malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 raka'at singkat,
semua tinggal rencana.
Akan terus beginikah nasib hidup
menghabiskan umur ?, berseronok dengan usia ?
Lalu tiba-tiba masuklah usia di
angka 30, sebentar kemudian 40, tak lama terasa menjadi 50, dan kemudian orang
mulai memanggil kita dengan sebutan "Tuk wan... Tuk Nek..." pertanda
kita sudah tua.
Lalu sambil menunggu sakarotul
maut tiba, sekejap tengok catatan amal yang kita ingat pernah berbuat
apa ...
???.
Astaghfirullah… ternyata tak seberapa, !!! sedekah dan infaq
cuma sekedarnya, mengajarkan ilmu tak pernah ada, silaturrahmi tak pernah buat.
Jika sudah demikian, apakah ruh
ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan disaat harus
berpisah dari tubuh pada waktu sakaratul maut...???.
Tambahkan usiaku ya Allah...!!! ,
aku perlu waktu untuk beramal dan berbekal sebelum Kau akhiri ajal.
Belum cukupkah menyia-nyiakan
waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ?,
Perlu berapa tahun lagikah untuk
mengulang pagi, siang sore dan malam hari, perlu berapa minggu, bulan, dan
tahun lagi agar bisa mempersiapkan diri untuk siap mati.
Tanpa kita pernah merasa
kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya,
maka 1000 tahunpun tidak akan pernah cukup bagi orang orang yang terlena...😭
kata paklong : selalu mengingati MATI...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan